Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) diingatkan untuk tidak menggunakan otot tapi mengendepankan pemikiran intektual dalam menyampaikan aspirasi.
Demikian harapan yang disampaikan Mendiknas M Nuh ketika menutup Rapimnas dan Harlah ke-58 IPNU di Jakarta, Minggu (7/3) dalam menyikapi terjadinya kerusuhan yang terjadi di Makassar.
"IPNU memiliki keistimewaan di tengah keragaman. Untuk itu tugas IPNU adalah membuat sesuatu yang berbeda. Mengingat sekarang semua elemen masyarakat dari mahasiswa sampai buruh sama-sama demonstrasi, maka seharusnya IPNU mengggunakan pemikiran intelektualnya dan bukan ototnya yang dikedepankan dalam menyampaikan aspirasi," kata M Nuh.
Dia mencontohkan bagaimana sejumlah tokoh bangsa di republik ini yang berbeda pandangan, tapi persoalan bangsa diselesaikan lewat pemikiran, bukan dengan perang otot. IPNU, kata dia, lagi hendaknya meniru suri tauladan tersebut di tengah masih adanya sikap ekstrimisme, radikalisme dan fundamentalisme yang terjadi di masyarakat.
Demikian harapan yang disampaikan Mendiknas M Nuh ketika menutup Rapimnas dan Harlah ke-58 IPNU di Jakarta, Minggu (7/3) dalam menyikapi terjadinya kerusuhan yang terjadi di Makassar.
"IPNU memiliki keistimewaan di tengah keragaman. Untuk itu tugas IPNU adalah membuat sesuatu yang berbeda. Mengingat sekarang semua elemen masyarakat dari mahasiswa sampai buruh sama-sama demonstrasi, maka seharusnya IPNU mengggunakan pemikiran intelektualnya dan bukan ototnya yang dikedepankan dalam menyampaikan aspirasi," kata M Nuh.
Dia mencontohkan bagaimana sejumlah tokoh bangsa di republik ini yang berbeda pandangan, tapi persoalan bangsa diselesaikan lewat pemikiran, bukan dengan perang otot. IPNU, kata dia, lagi hendaknya meniru suri tauladan tersebut di tengah masih adanya sikap ekstrimisme, radikalisme dan fundamentalisme yang terjadi di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar